1. Srilanka
Pada tahun ini jumlah kejahatan pada anak - anak di Sri Lanka meningkat sebesar 64 persen dibandingkan tahun - tahun sebelumnya, berdasarkan laporan Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak Sedunia (UNICEF). Negara ini tercatat memiliki 40 ribu pelacur yang masih dibawah umur, bahkan 6,4 persennya dinyatakan dipaksa melayani seks hingga akhirnya hamil. Mereka dieksploitasi secara seksual. Saking terkenalnya, wisatawan asing pun seringkali ikut mencicipinya.
Pada tahun ini jumlah kejahatan pada anak - anak di Sri Lanka meningkat sebesar 64 persen dibandingkan tahun - tahun sebelumnya, berdasarkan laporan Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak Sedunia (UNICEF). Negara ini tercatat memiliki 40 ribu pelacur yang masih dibawah umur, bahkan 6,4 persennya dinyatakan dipaksa melayani seks hingga akhirnya hamil. Mereka dieksploitasi secara seksual. Saking terkenalnya, wisatawan asing pun seringkali ikut mencicipinya.
Tak tanggung-tanggung,
bocah lelaki pun menjadi pelampiasan nafsu bejat turis selain bocah perempuan.
Sebenarnya pemerintah telah mengeluarkan peringatan sejak 2011 untuk berhenti
mengeksploitasi anak secara seksual, dan bagi yang melanggar, akan dikenakan
sanksi yang tegas. Namun, hal itu terlihat sia-sia, pertumbuhan seks bocah ini
semakin tinggi beriringan dengan kemajuan wisata di Sri Lanka.
2.Thailand
Hanya pada tahun 2004, Thailand telah mencatat sekitar 800 ribu pelacur dibawah usia 16 tahun. Ini merupakan rekor prostitusi anak terbesar yang melibatkan anak kecil sepanjang sejarah. Namun jumlah ini akhirnya berkurang, seiring berjalannya waktu, hingga mencapai angka 40 ribu.
Hanya pada tahun 2004, Thailand telah mencatat sekitar 800 ribu pelacur dibawah usia 16 tahun. Ini merupakan rekor prostitusi anak terbesar yang melibatkan anak kecil sepanjang sejarah. Namun jumlah ini akhirnya berkurang, seiring berjalannya waktu, hingga mencapai angka 40 ribu.
Namun, angka-angka diatas
merupakan angka-angka yang masih belum pasti. Para pegiat hak-hak anak pun
serta merta yakin, bahwa jumlahnya jauh diatas itu. Seperti negara-negara
lainnya. Pelacuran ini merupakan efek samping dari berkembangnya kemajuan
pariwisata Thailand. Terlebih lagi, jaringan pedofilia di berbagai penjuru pun
membuat perdagangan seks anak semakin sulit dihentikan. Gambar dokumenter yang
diambil oleh Ohm Phanohiroj pun menunjukkan kehidupan
ribuan bocah lelaki yang menjadi korban pelacuran. Namun hingga saat ini,
pemerintah Thailand belum memiliki solusi untuk menyelamatkan mereka.
3.Brasil
Brasil yang kini sedang
ramai dibicarakan, dikarenakan sebagai tempat berlangsungnya Piala Dunia tahun 2014, juga merupakan
salah satu negara yang memiliki banyak prostitusi anak.
Ada sekitar 500 ribu
anak kecil yang menjadi pekerja seks komersial, dan terlebih lagi, hal itu
merupakan salah satu dukungan keluarga. Kesulitan ekonomi, merupakan salah satu
alasan, kenapa banyak pekerja seks komersial anak disini, anak-anak di negara
ini menjual tubuhnya demi mendapatkan uang dan lolos dari garis
kemiskinan.
Orang tua yang menjadi
panutan, dan perlindungan pun justru menjadi barisan depan dalam melacurkan
anak-anak mereka.
4. Amerika Serikat
Walaupun Amerika
merupakan salah satu negara terkuat, tapi negara ini juga mengalami kasus
pelacuran anak dibawah umur. Ada sekitar 600 bocah dan remaja yang telah
diketahui secara sadar maupun terjerat kelompok perdagangan manusia yang
diketahui.
Pada Februari kemarin,
ada 16 anak yang masih berumur belasan tahun berhasil diselamatkan oleh petugas
dari perdagangan seks. Mereka hendak di kirimkan ke Negara Bagian New Jersey
untuk meramaikan acara tahunan olahraga Super Bowl. Yang menyedihkan lagi
adlaah, germo dan pelanggan yang kerap kali menggunakan jasa mereka sebagian
besar selalu lolos dari hukum. Inilah yang membuat pelacuran anak yang terjadi
di Amerika tidak akan selesai.
5.Kanada
Anak-anak suku Inuit
(eskimo) dan bayi kanada, dijual oleh orang tua mereka untuk mendapatkan uang.
Namun bukan keluarga baik-baik yang mengadopsinya, yang ada adalah organisasi
perdagangan manusia yang membuat mereka menjadi pelacur.
Pada tahun 2009 saja,
pemerintah Kanada telah mendapat 9.000 laporan tentang eksploitasi seksual pada
anak-anak dan kebanyakan merupakan warga Aborigin (suku australia asli). Pihak
otoritas pun mengatakan bahwa masih ada lebih dari 9.000 laporan yang
sebenarnya.
Pihak organisasi hak
asasi pun ikut memperkirakan korban dari perdagangan manusia ini, terlebih
anak-anak, dan hasilnya cukup mencengangkan, mencapat 16 ribu orang per
tahunnya di Kanada saja. Jumlah pastinya pun masih belum diketahui, mengingat
sulitnya menelusuri perdagangan anak ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar